Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
No Result
View All Result
Home Filsuf

John Stuart Mill

Raymond Kelvin Nando by Raymond Kelvin Nando
October 2, 2025
in Filsuf
Reading Time: 14 mins read
0

Raymond Kelvin Nando — John Stuart Mill adalah seorang filsuf dan ekonom politik asal Inggris yang dikenal sebagai tokoh penting utilitarianisme, pembela kebebasan individu, dan pemikir liberal modern. Ia mewarisi pemikiran Jeremy Bentham, tetapi mengembangkan dengan nuansa lebih humanistik dan filosofis.

Daftar Isi

  • Biografi John Stuart Mill
    • Artikel Terkait
    • Joseph Butler
    • Joseph de Maistre
    • Justus Lipsius
  • Konsep-Konsep Utama
    • Utilitarianism (Utilitarianisme)
    • On Liberty (Tentang Kebebasan)
    • The Subjection of Women (Penundukan terhadap Perempuan)
  • Dalam Konteks Lain
    • Filsafat Politik
    • Ekonomi Politik
  • Kesimpulan
  • Frequently Asked Questions (FAQ)
    • Apa kontribusi utama John Stuart Mill dalam utilitarianisme?
    • Apa yang dimaksud dengan prinsip bahaya (harm principle)?
    • Mengapa Mill penting dalam sejarah feminisme?
  • Referensi

Biografi John Stuart Mill

John Stuart Mill lahir pada 20 Mei 1806 di Pentonville, London. Ayahnya, James Mill, adalah seorang filsuf dan ekonom yang dekat dengan Jeremy Bentham. Sejak kecil, Mill dididik secara ketat oleh ayahnya dalam program pendidikan klasik yang sangat intensif. Pada usia tiga tahun ia sudah belajar Yunani, dan pada usia delapan tahun ia menguasai bahasa Latin.

Meskipun mendapatkan pendidikan intelektual luar biasa, Mill mengalami tekanan psikologis berat yang mengakibatkan krisis mental pada usia 20 tahun. Pengalaman ini membuatnya lebih menekankan aspek emosional dan estetis dalam filsafat, yang kemudian melengkapi kerangka utilitarianisme yang ia warisi.

Karier Mill cukup beragam: ia bekerja di East India Company selama lebih dari 30 tahun, terlibat dalam politik sebagai anggota parlemen, dan menulis sejumlah karya monumental yang menjadikannya salah satu filsuf paling berpengaruh di abad ke-19.

Mill menikah dengan Harriet Taylor, yang memiliki pengaruh besar terhadap pemikiran etika dan feminisme dalam karya-karyanya. Setelah Harriet meninggal, Mill melanjutkan perjuangan intelektualnya dengan lebih mendalam dalam membela kebebasan dan kesetaraan.

Artikel Terkait

Joseph Butler

Joseph de Maistre

Justus Lipsius

John Stuart Mill wafat pada 8 Mei 1873 di Avignon, Prancis. Ia dikenang sebagai pembela liberty, pemikir utilitarianisme, serta pelopor dalam perjuangan hak-hak perempuan.

Konsep-Konsep Utama

Utilitarianism (Utilitarianisme)

Mill mengembangkan utilitarianisme Bentham, tetapi menambahkan dimensi kualitas pada kebahagiaan.

“It is better to be a human being dissatisfied than a pig satisfied; better to be Socrates dissatisfied than a fool satisfied.” — “Lebih baik menjadi manusia yang tidak puas daripada babi yang puas; lebih baik menjadi Sokrates yang tidak puas daripada orang bodoh yang puas.” (Utilitarianism, 1861, hlm. 212)

Menurut Mill, kebahagiaan manusia bukan hanya soal kuantitas kesenangan, tetapi juga kualitasnya. Kesenangan intelektual dan moral lebih tinggi nilainya daripada kesenangan fisik.

On Liberty (Tentang Kebebasan)

Dalam karya terkenalnya On Liberty (1859), Mill membela kebebasan individu sebagai dasar masyarakat demokratis.

“The liberty of the individual must be thus far limited; he must not make himself a nuisance to other people.” — “Kebebasan individu harus dibatasi sejauh ini; ia tidak boleh menjadikan dirinya gangguan bagi orang lain.” (On Liberty, 1859, hlm. 73)

Ia menekankan prinsip bahaya (harm principle), yaitu kebebasan individu hanya dapat dibatasi untuk mencegah kerugian pada orang lain.

The Subjection of Women (Penundukan terhadap Perempuan)

Mill adalah salah satu filsuf pertama yang secara eksplisit membela kesetaraan gender.

“The legal subordination of one sex to the other is wrong in itself, and now one of the chief hindrances to human improvement.” — “Penundukan hukum dari satu jenis kelamin terhadap yang lain adalah salah pada dirinya sendiri, dan kini menjadi salah satu penghalang utama bagi kemajuan manusia.” (The Subjection of Women, 1869, hlm. 1)

Dengan karya ini, Mill meletakkan dasar bagi filsafat feminis liberal modern.

Dalam Konteks Lain

Filsafat Politik

Mill menegaskan pentingnya kebebasan berbicara, pluralisme, dan partisipasi demokratis. Ia khawatir terhadap “tirani mayoritas” yang bisa menindas minoritas, sehingga ia menekankan perlindungan kebebasan individu dalam masyarakat demokratis.

Ekonomi Politik

Sebagai ekonom, Mill menulis Principles of Political Economy (1848), yang menjadi salah satu teks klasik dalam ekonomi abad ke-19. Ia berupaya menggabungkan analisis ekonomi dengan pertimbangan moral dan sosial. Mill menekankan distribusi yang adil dan peran pendidikan dalam mengurangi ketimpangan.

Kesimpulan

John Stuart Mill adalah filsuf Inggris yang menggabungkan utilitarianisme dengan gagasan kebebasan individu, keadilan sosial, dan kesetaraan gender. Melalui karya-karyanya seperti Utilitarianism, On Liberty, dan The Subjection of Women, ia menjadi salah satu tokoh utama liberalisme modern.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa kontribusi utama John Stuart Mill dalam utilitarianisme?

Ia menambahkan dimensi kualitas dalam penilaian kebahagiaan, tidak hanya kuantitas.

Apa yang dimaksud dengan prinsip bahaya (harm principle)?

Kebebasan individu hanya dapat dibatasi jika tindakan seseorang merugikan orang lain.

Mengapa Mill penting dalam sejarah feminisme?

Karena ia secara eksplisit membela kesetaraan gender dan menolak subordinasi perempuan.

Referensi

  • Mill, J. S. (1859). On Liberty. London: John W. Parker and Son.
  • Mill, J. S. (1861). Utilitarianism. London: Parker, Son, and Bourn.
  • Mill, J. S. (1869). The Subjection of Women. London: Longmans, Green, Reader, and Dyer.
  • Mill, J. S. (1848). Principles of Political Economy. London: John W. Parker.
  • Ryan, A. (1974). J. S. Mill. London: Routledge & Kegan Paul.
  • Crisp, R. (1997). Routledge Philosophy Guidebook to Mill on Utilitarianism. London: Routledge.
Tags: Ekonomi Politikfilsafat politikfilsuf InggrisJohn Stuart MillOn LibertyPenundukan terhadap PerempuanTentang KebebasanThe Subjection of WomenUtilitarianismutilitarianisme
Raymond Kelvin Nando

Raymond Kelvin Nando

Akademisi dari Universitas Tanjungpura (UNTAN) di Kota Pontianak, Indonesia.

  • Tentang Saya
  • Contact
  • Privacy Policy

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved