Raymond Kelvin Nando, Pontianak — Buku Fihi Ma Fihi karya Jalaluddin Rumi merupakan kumpulan percakapan, ceramah, dan nasihat spiritual yang disampaikan Rumi kepada murid-muridnya. Karya ini merekam warisan intelektual dan spiritual seorang sufi besar abad ke-13 yang hingga kini tetap menjadi sumber inspirasi bagi para pencari makna kehidupan. Judulnya sendiri, Fihi Ma Fihi, berarti “Di dalamnya terdapat apa yang ada di dalamnya”, sebuah ungkapan yang menunjukkan bahwa isi buku ini mencerminkan esensi kebijaksanaan dan pengalaman spiritual Rumi.
Berbeda dengan karya Rumi yang lebih terkenal seperti Matsnawi yang berbentuk puisi panjang penuh alegori, Fihi Ma Fihi berbentuk prosa. Gaya ini menjadikan buku ini lebih langsung, komunikatif, dan mudah dipahami. Ia mencatat berbagai diskusi antara Rumi dengan murid, sahabat, maupun pengunjung yang datang kepadanya. Tema-tema yang dibicarakan mencakup cinta ilahi, hubungan manusia dengan Tuhan, pencarian spiritual, kerendahan hati, hingga kritik halus terhadap kekuasaan politik dan formalitas keagamaan yang kaku.
Dalam buku ini, Rumi menekankan pentingnya perjalanan batin untuk menemukan hakikat diri dan kedekatan dengan Tuhan. Baginya, cinta adalah pusat dari semua pengalaman spiritual. Cinta tidak hanya dipahami sebagai emosi, tetapi sebagai jalan menuju penyatuan dengan Yang Ilahi. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh kedalaman, Rumi mengajak pembaca untuk melepaskan keterikatan pada dunia materi dan ego, agar dapat merasakan kebebasan sejati dalam hubungan dengan Sang Pencipta.
Salah satu hal menarik dari Fihi Ma Fihi adalah relevansinya yang lintas zaman. Meskipun ditulis lebih dari tujuh abad lalu, gagasan-gagasan Rumi tentang cinta, persaudaraan, dan kedamaian terasa sangat segar dan aktual. Ia mengingatkan bahwa kebahagiaan tidak ditemukan dalam harta atau kekuasaan, melainkan dalam pengabdian dan cinta kasih. Pesan universal ini menjadikan karya Rumi diterima oleh pembaca dari berbagai latar belakang budaya dan agama di seluruh dunia.
Selain aspek spiritual, Fihi Ma Fihi juga memperlihatkan sisi humanis Rumi. Ia berbicara tentang empati, pengertian antar sesama, dan pentingnya kerendahan hati dalam kehidupan sehari-hari. Rumi tidak menempatkan dirinya sebagai otoritas yang jauh dari manusia lain, melainkan sebagai sahabat rohani yang berbagi pengalaman dan kebijaksanaan. Hal ini membuat pembaca merasa dekat dengan suaranya, seakan-akan Rumi masih berbicara langsung pada kita hari ini.
Bagi pembaca modern, Fihi Ma Fihi bisa menjadi jembatan untuk memahami pemikiran sufistik tanpa harus tersesat dalam kerumitan simbol atau bahasa puitis. Ia memberikan panduan praktis tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh makna, menghadapi kesulitan dengan sabar, dan menemukan ketenangan di tengah kegelisahan dunia.
Secara keseluruhan, Fihi Ma Fihi adalah karya monumental yang memperlihatkan kebijaksanaan Jalaluddin Rumi secara langsung dan tanpa hiasan. Ia adalah sebuah undangan untuk merenung, merasakan, dan mengalami perjalanan spiritual yang membawa manusia semakin dekat dengan Sang Maha Cinta. Bagi siapa saja yang mendambakan kedalaman spiritual dan kebijaksanaan hidup, buku ini adalah bacaan yang tak ternilai.
Download Koleksi Ebooks Lainnya disini