Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
No Result
View All Result
Home Filsuf

Hippocrates

Raymond Kelvin Nando by Raymond Kelvin Nando
September 23, 2025
in Filsuf
Reading Time: 15 mins read
0

Raymond Kelvin Nando, Pontianak — Hippocrates adalah seorang filsuf sekaligus bapak kedokteran Yunani yang hidup pada abad ke-5 SM. Ia dikenal karena menekankan bahwa penyakit memiliki penyebab alamiah dan bukan semata-mata hukuman ilahi. Pemikiran Hippocrates tidak hanya membentuk dasar kedokteran ilmiah, tetapi juga menyumbang refleksi filosofis tentang tubuh, jiwa, dan harmoni alam.

Daftar Isi

  • Biografi Hippocrates
    • Artikel Terkait
    • John Locke
    • John Dewey
    • Johann Gottfried Herder
  • Konsep-Konsep Utama
    • Physis kai Nousos (Alam dan Penyakit)
    • Humoral Theory (Teori Humor)
    • Techne Iatrike (Seni Kedokteran)
  • Dalam Konteks Lain
    • Filsafat Etika Medis
    • Filsafat Alam dan Kehidupan
  • Kesimpulan
  • Frequently Asked Questions (FAQ)
    • Apa kontribusi utama Hippocrates?
    • Apa itu teori humor Hippocrates?
    • Mengapa Hippocrates disebut bapak kedokteran?
  • Referensi

Biografi Hippocrates

Hippocrates lahir sekitar tahun 460 SM di pulau Kos, Yunani. Ia berasal dari keluarga Asklepiad, garis keturunan yang secara tradisional dikaitkan dengan praktik medis. Dari usia muda, Hippocrates mendapat pendidikan dalam filsafat, ilmu alam, dan seni penyembuhan.

Ia mengembara ke berbagai wilayah Yunani, termasuk Thessaly dan Thasos, untuk memperdalam pengetahuan medisnya. Dalam perjalanan itu, ia juga mempelajari tradisi medis Mesir dan Babilonia, yang kemudian ia kembangkan dengan pendekatan rasional.

Hippocrates terkenal sebagai tokoh yang menolak penjelasan supranatural tentang penyakit. Ia menekankan bahwa penyakit memiliki sebab alami yang dapat dipelajari dan dipahami melalui pengamatan sistematis.

Karya-karya yang disandarkan kepadanya terangkum dalam Corpus Hippocraticum, sebuah koleksi risalah medis yang disusun oleh Hippocrates dan murid-muridnya. Meski tidak semua karya dalam koleksi ini benar-benar ditulis olehnya, teks-teks tersebut mencerminkan semangat ilmiah Hippocrates.

Artikel Terkait

John Locke

John Dewey

Johann Gottfried Herder

Ia wafat sekitar tahun 370 SM di Larissa, Thessaly. Namanya terus dikenang sebagai tokoh yang meletakkan dasar-dasar kedokteran ilmiah dan etika medis.

Konsep-Konsep Utama

Physis kai Nousos (Alam dan Penyakit)

Dalam On the Sacred Disease, Hippocrates menulis:

“οὐκ ἔστιν ἱερὴ νοῦσος, ἀλλὰ φύσεως ἔχει τὴν αἰτίην.” — “Penyakit ini tidak sakral, melainkan memiliki penyebab dalam alam.” (On the Sacred Disease, 400 SM, hlm. 6)

Hippocrates menolak pandangan bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat atau intervensi ilahi. Baginya, penyakit adalah fenomena alamiah yang dapat dijelaskan dengan mengamati tubuh manusia, lingkungan, dan gaya hidup.

Dengan pandangan ini, ia meletakkan dasar bagi filsafat medis: bahwa tubuh manusia adalah bagian dari alam (physis), tunduk pada hukum yang rasional, bukan kekuatan adikodrati.

Humoral Theory (Teori Humor)

Hippocrates mengembangkan teori bahwa kesehatan bergantung pada keseimbangan empat cairan tubuh atau humors: darah, empedu kuning, empedu hitam, dan lendir.

Ia menulis dalam On the Nature of Man:

“ἡ δὲ ὑγίεια ἐν τῇ ἰσονομίῃ τῶν χυμῶν· ἡ δὲ νόσος ἐν τῇ μοναρχίῃ.” — “Kesehatan adalah keseimbangan humors, sedangkan penyakit muncul dari dominasi salah satunya.” (On the Nature of Man, 400 SM, hlm. 12)

Teori ini menjelaskan bahwa kesehatan adalah kondisi harmoni, sementara penyakit adalah hasil dari ketidakseimbangan. Walaupun teori ini kini usang secara ilmiah, konsep harmoni dan keseimbangan tetap berpengaruh dalam filsafat medis dan etika kesehatan.

Techne Iatrike (Seni Kedokteran)

Dalam Epidemics, Hippocrates menyatakan:

“Ὁ βίος βραχύς, ἡ δὲ τέχνη μακρή.” — “Hidup itu singkat, tetapi seni (kedokteran) panjang.” (Epidemics I, 400 SM, hlm. 1)

Ungkapan ini menegaskan bahwa kedokteran adalah seni dan ilmu yang menuntut dedikasi, melampaui usia manusia yang terbatas. Dengan demikian, Hippocrates menekankan aspek filosofis kedokteran sebagai upaya mencari kebenaran dan memperbaiki kondisi manusia.

Dalam Konteks Lain

Filsafat Etika Medis

Hippocrates dikenal sebagai penyusun Sumpah Hippocrates, yang mengatur kewajiban etis seorang tabib: menghormati guru, tidak merugikan pasien, menjaga kerahasiaan, dan mengabdikan ilmu untuk kebaikan.

Ia menulis:

“πρῶτον μὲν ὠφελέειν, ἢ μὴ βλάπτειν.” — “Pertama-tama, tolonglah atau setidaknya jangan merugikan.” (Hippocratic Oath, 400 SM, hlm. 2)

Ungkapan ini menjadi dasar prinsip non-maleficence dalam etika kedokteran modern. Dengan demikian, Hippocrates tidak hanya membangun ilmu medis, tetapi juga filsafat moral kedokteran.

Filsafat Alam dan Kehidupan

Hippocrates menekankan pentingnya lingkungan, iklim, dan gaya hidup dalam membentuk kesehatan. Dalam Airs, Waters, Places, ia menyatakan bahwa karakter dan penyakit manusia dipengaruhi oleh kondisi geografis.

Pandangan ini menghubungkan kosmologi, etika, dan antropologi, menunjukkan bahwa manusia adalah bagian integral dari kosmos yang lebih luas.

Kesimpulan

Hippocrates menegaskan bahwa penyakit adalah fenomena alamiah yang harus dipahami dengan akal dan pengamatan sistematis. Ia tidak hanya meletakkan dasar ilmu kedokteran, tetapi juga memperkenalkan etika medis yang bertahan hingga kini. Pemikirannya menempatkan manusia sebagai bagian dari harmoni alam, sehingga membuka jalan bagi filsafat kesehatan dan bioetika modern.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa kontribusi utama Hippocrates?

Ia mengembangkan pendekatan ilmiah terhadap penyakit dan memperkenalkan etika medis melalui Sumpah Hippocrates.

Apa itu teori humor Hippocrates?

Teori yang menyatakan bahwa kesehatan bergantung pada keseimbangan empat cairan tubuh: darah, empedu kuning, empedu hitam, dan lendir.

Mengapa Hippocrates disebut bapak kedokteran?

Karena ia menolak penjelasan supranatural tentang penyakit dan meletakkan dasar rasional bagi praktik medis.

Referensi

  • Hippocrates. (1923). Loeb Classical Library: Hippocrates, Vol. I–IV. Cambridge: Harvard University Press.
  • Jouanna, J. (1999). Hippocrates. Baltimore: Johns Hopkins University Press.
  • Nutton, V. (2013). Ancient Medicine. London: Routledge.
  • Edelstein, L. (1967). Ancient Medicine: Selected Papers of Ludwig Edelstein. Baltimore: Johns Hopkins University Press.
  • King, H. (2001). Greek and Roman Medicine. London: Bristol Classical Press.
  • Porter, R. (1997). The Greatest Benefit to Mankind: A Medical History of Humanity. New York: Norton.
Tags: Alam dan PenyakitFilsafat Alam dan KehidupanFilsafat Etika Medisfilsuf YunaniHippocratesHumoral TheoryPhysis kai NousosSeni KedokteranTechne IatrikeTeori Humor
Raymond Kelvin Nando

Raymond Kelvin Nando

Akademisi dari Universitas Tanjungpura (UNTAN) di Kota Pontianak, Indonesia.

  • Tentang Saya
  • Contact
  • Privacy Policy

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved