Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
No Result
View All Result
Home Filsuf

Henri Bergson

Raymond Kelvin Nando by Raymond Kelvin Nando
September 22, 2025
in Filsuf
Reading Time: 16 mins read
0

Raymond Kelvin Nando, Pontianak — Henri Bergson adalah filsuf Prancis abad ke-19–20 yang dikenal karena pengembangan filsafat waktu, intuisi, dan kesadaran, yang menekankan perbedaan antara realitas mekanis dan pengalaman hidup manusia, serta memberikan pengaruh besar pada metafisika, filsafat kehidupan, dan teori kreativitas.

Daftar Isi

  • Biografi Henri Bergson
    • Artikel Terkait
    • John Stuart Mill
    • Joseph Butler
    • Joseph de Maistre
  • Konsep-Konsep Utama
    • Duration (La durée) (Durasi / Waktu Hidup)
    • Intuition (Intuisi)
    • Creative Evolution (Evolusi Kreatif)
    • Matter and Memory (Materi dan Memori)
  • Dalam Konteks Lain
    • Filsafat Etika dan Moral
    • Filsafat Seni dan Estetika
  • Kesimpulan
  • Frequently Asked Questions (FAQ)
    • Apa kontribusi utama Bergson dalam filsafat?
    • Bagaimana Bergson memandang waktu?
    • Apa hubungan Bergson dengan kreativitas dan seni?
  • Referensi

Biografi Henri Bergson

Henri-Louis Bergson lahir pada 18 Oktober 1859 di Paris, Prancis. Ayahnya, Michał Bergson, berasal dari Polandia dan seorang musisi, sementara ibunya, Katherine Levison, keturunan Inggris. Lingkungan keluarga yang kaya secara intelektual dan artistik membentuk minat Bergson pada filsafat, sastra, dan seni.

Bergson menempuh pendidikan di Lycée Condorcet dan École Normale Supérieure, di mana ia mempelajari filsafat, matematika, dan ilmu alam. Ia menunjukkan minat khusus pada pemikiran filsuf Prancis dan Jerman, termasuk Kant, Descartes, dan Leibniz.

Karir akademik Bergson dimulai sebagai guru filsafat, kemudian ia diangkat sebagai profesor di Collège de France. Selama karirnya, ia menulis karya-karya penting yang menggabungkan metafisika, psikologi, dan etika, dengan fokus pada pengalaman waktu, kesadaran, dan intuisi.

Karya utamanya meliputi Time and Free Will (1889), Matter and Memory (1896), dan Creative Evolution (1907). Dalam karya-karya ini, Bergson menekankan peran intuisi dalam memahami kehidupan dan evolusi, berbeda dari pendekatan mekanistik dan logis tradisional.

Artikel Terkait

John Stuart Mill

Joseph Butler

Joseph de Maistre

Bergson menerima Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 1927 atas pengaruh filsafatnya terhadap pemikiran dan sastra. Ia meninggal pada 4 Januari 1941 di Paris, meninggalkan warisan intelektual yang mendalam dalam filsafat kontemporer dan teori kreatif.

Konsep-Konsep Utama

Duration (La durée) (Durasi / Waktu Hidup)

Bergson menyatakan dalam Time and Free Will (1889):

“Duration is the continuous flow of time as experienced by consciousness, distinct from measurable, spatialized time.” (Time and Free Will, 1889, hlm. 78)

Konsep durasi menekankan pengalaman subjektif waktu, berbeda dari waktu mekanis yang diukur secara fisik. Durasi bersifat kontinu, tidak terpisah, dan dinamis, mencerminkan aliran kesadaran manusia dan pengalaman hidup yang otentik.

Durasi memungkinkan manusia memahami perubahan internal, kreativitas, dan pertumbuhan spiritual, yang tidak bisa ditangkap oleh logika atau sains tradisional semata.

Intuition (Intuisi)

Bergson menyatakan dalam Creative Evolution (1907):

“Intuition is the faculty that grasps reality from within, beyond analytical reasoning and concepts.” (Creative Evolution, 1907, hlm. 23)

Intuisi adalah metode pemahaman langsung, yang memungkinkan manusia merasakan esensi kehidupan dan proses evolusi. Berbeda dengan analisis intelektual, intuisi memungkinkan akses ke realitas hidup yang kreatif dan berubah-ubah.

Creative Evolution (Evolusi Kreatif)

Bergson menyatakan:

“Life evolves not as a mechanical process, but through creativity, novelty, and continuous becoming.” (Creative Evolution, 1907, hlm. 45)

Dalam evolusi kreatif, Bergson menekankan peran kreativitas dan spontanitas dalam perkembangan kehidupan, menolak pandangan deterministik mekanistik. Konsep ini menjadi dasar pemikiran modern tentang adaptasi, inovasi, dan dinamika kehidupan.

Matter and Memory (Materi dan Memori)

Bergson menyatakan dalam Matter and Memory (1896):

“Memory is not stored as images in the brain; it is an active force shaping perception and experience.” (Matter and Memory, 1896, hlm. 30)

Ia membedakan antara memori reflektif dan memori kebiasaan, menekankan bahwa kesadaran membentuk pengalaman dan tindakan manusia. Konsep ini menghubungkan filsafat waktu, psikologi, dan teori persepsi.

Dalam Konteks Lain

Filsafat Etika dan Moral

Bergson menekankan bahwa pemahaman durasi dan intuisi penting untuk moralitas dan kebebasan:

“Freedom arises when the self aligns with its inner duration, acting creatively rather than mechanically.” (Time and Free Will, 1889, hlm. 105)

Pendekatan ini menunjukkan hubungan antara kesadaran, waktu subjektif, dan kebebasan etis, menekankan kehidupan yang otentik dan kreatif.

Filsafat Seni dan Estetika

Bergson juga menekankan pengalaman estetika sebagai bagian dari filsafat hidup:

“Art captures the flow of life, revealing duration and creative evolution in forms that transcend ordinary perception.” (Creative Evolution, 1907, hlm. 90)

Seni memungkinkan manusia merasakan durasi dan kreativitas alam, menjembatani pengalaman intuitif dan intelektual.

Kesimpulan

Henri Bergson menegaskan bahwa durasi, intuisi, dan evolusi kreatif adalah kunci untuk memahami realitas hidup. Pemikirannya membentuk filsafat modern tentang waktu, kesadaran, dan kreativitas, serta memberikan kontribusi penting bagi metafisika, etika, psikologi, dan estetika.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa kontribusi utama Bergson dalam filsafat?

Bergson mengembangkan konsep durasi, intuisi, dan evolusi kreatif, menekankan pengalaman hidup dan kesadaran sebagai pusat pemahaman realitas.

Bagaimana Bergson memandang waktu?

Waktu dialami sebagai durasi yang kontinu dan subjektif, berbeda dari waktu mekanis yang dapat diukur.

Apa hubungan Bergson dengan kreativitas dan seni?

Kreativitas adalah aspek esensial kehidupan dan evolusi; seni memungkinkan pengalaman intuitif durasi dan aliran hidup.

Referensi

  • Bergson, H. (1889). Time and Free Will. Paris: Félix Alcan.
  • Bergson, H. (1896). Matter and Memory. Paris: Félix Alcan.
  • Bergson, H. (1907). Creative Evolution. Paris: Félix Alcan.
  • Langer, S. K. (1959). Philosophy in a New Key: A Study in the Symbolism of Reason, Rite, and Art. Cambridge: Harvard University Press.
  • Mullarkey, J. (1999). Bergson and Philosophy. London: Routledge.
  • Deleuze, G. (1986). Bergsonism. New York: Zone Books.
Tags: Creative EvolutionDurasi / Waktu HidupDuration (La durée)evolusi kreatifFilsafat Etika dan MoralFilsafat Seni dan Estetikafilsuf PrancisHenri BergsonintuisiIntuitionMateri dan MemoriMatter and Memory
Raymond Kelvin Nando

Raymond Kelvin Nando

Akademisi dari Universitas Tanjungpura (UNTAN) di Kota Pontianak, Indonesia.

  • Tentang Saya
  • Contact
  • Privacy Policy

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved