Raymond Kelvin Nando — Carlo Cafiero adalah seorang filsuf politik, revolusioner, dan teoretikus anarkis Italia yang menempati posisi penting dalam perkembangan anarkisme kolektivis dan komunisme anarkis di Eropa abad ke-19. Ia dikenal karena komitmennya pada perjuangan kaum pekerja, interpretasinya terhadap Karl Marx, serta kedekatannya dengan Mikhail Bakunin dan Errico Malatesta. Cafiero berupaya menggabungkan analisis ekonomi Marxis dengan etos kebebasan dan solidaritas anarkis, menjadikannya salah satu figur penghubung antara sosialisme ilmiah dan anarkisme moral.
Daftar Isi
Biografi Carlo Cafiero
Carlo Cafiero lahir pada 1 September 1846 di Barletta, Italia, dari keluarga aristokrat kaya. Ia menempuh pendidikan di Swiss dan Inggris, di mana ketertarikannya pada gagasan keadilan sosial berkembang melalui pertemuannya dengan Karl Marx dan Friedrich Engels. Awalnya ia mendukung sosialisme ilmiah, bahkan menggunakan kekayaannya untuk mendanai Dewan Umum Internasionale Pertama di London.
Namun, seiring waktu, Cafiero kecewa dengan otoritarianisme dalam gerakan Marxis, terutama ide tentang “kediktatoran proletariat”. Ia kemudian berpaling kepada Mikhail Bakunin, yang menekankan kebebasan individu dan penghapusan negara.
Pada 1877, bersama Errico Malatesta, Cafiero memimpin pemberontakan Benevento di Italia Selatan dengan tujuan mendirikan masyarakat tanpa negara. Meski gagal, tindakan ini menunjukkan dedikasinya terhadap prinsip anarkis. Setelah penahanan dan penyakit mental yang dideritanya akibat penyiksaan, Cafiero menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa hingga meninggal dunia pada 17 Juli 1892 di Nocera Inferiore.
Kisah hidupnya mencerminkan idealisme yang total: seorang pemikir dan pejuang yang mengorbankan kekayaan, kedudukan, dan kesehatan demi cita-cita kebebasan dan kesetaraan.
Konsep-Konsep Utama
Komunisme Anarkis (Anarchist Communism)
Cafiero dianggap sebagai salah satu pionir komunisme anarkis, sebuah bentuk anarkisme yang menolak baik kepemilikan pribadi maupun negara. Berbeda dari anarkisme kolektivis Bakunin, Cafiero menekankan bahwa hasil kerja dan alat produksi harus dimiliki bersama secara penuh.
From each according to his strength, to each according to his needs. (Compendio del Capitale, 1879, hlm. 22)
Kutipan ini menegaskan prinsip dasar distribusi egaliter, di mana kebutuhan manusia menjadi ukuran keadilan sosial. Cafiero menilai bahwa kebebasan sejati hanya dapat terwujud dalam kondisi di mana solidaritas sosial menggantikan motif keuntungan.
Ia berpendapat bahwa komunisme anarkis adalah penggenapan moral dan praktis dari sosialisme, karena menolak eksploitasi ekonomi dan kekuasaan politik sekaligus.
Kritik terhadap Negara (Critique of the State)
Cafiero menolak pandangan Marx tentang negara proletar, dengan keyakinan bahwa setiap bentuk kekuasaan terpusat akan berakhir dalam penindasan. Negara, menurutnya, tidak pernah menjadi alat pembebasan, melainkan bentuk dominasi yang baru.
The State, even when it calls itself proletarian, remains an institution of domination. (Lettere a Malatesta, 1878, hlm. 41)
Melalui kritik ini, Cafiero menegaskan bahwa revolusi sosial sejati harus menghancurkan negara, bukan menundukkannya di bawah nama proletariat. Ia menolak transisi politik sebagai jalan menuju kebebasan, dan mengusulkan organisasi horizontal berbasis kerja sama komunitas.
Ringkasan Kapital (Compendio del Capitale)
Karya monumental Cafiero, Compendio del Capitale (1879), adalah adaptasi populer dari Das Kapital Karl Marx. Tujuannya adalah membuat teori ekonomi Marx dapat diakses oleh para pekerja yang tidak memiliki latar pendidikan akademik.
The object of this work is to make Marx’s Capital accessible to the workers, for whom it was written. (Compendio del Capitale, 1879, hlm. 5)
Meskipun setia pada kerangka analisis Marx, Cafiero menambahkan dimensi moral yang kuat, menggambarkan kapitalisme bukan sekadar sistem ekonomi, tetapi juga struktur penindasan kemanusiaan.
Melalui karya ini, ia menjadi jembatan antara Marxisme dan anarkisme, menafsirkan materialisme historis dalam kerangka etika pembebasan.
Revolusi Sosial dan Etika Kebebasan (Social Revolution and the Ethics of Freedom)
Cafiero menekankan bahwa revolusi sejati harus mencerminkan etika kebebasan, bukan kekerasan atau paksaan. Ia menolak ide perebutan kekuasaan dan lebih memilih pembangunan masyarakat baru melalui solidaritas dan aksi sukarela.
The revolution must abolish not only the state, but also property, so that humanity may be one family. (Letter to Bakunin, 1875, hlm. 13)
Pernyataan ini menunjukkan bahwa bagi Cafiero, revolusi bukan semata-mata tindakan politik, melainkan proses moral menuju kesatuan manusia.
Dalam Konteks Lain
Peran dalam Gerakan Anarkis Italia
Sebagai bagian dari lingkaran Bakunin dan Malatesta, Cafiero memainkan peran penting dalam mengkristalkan bentuk anarkisme sosial di Italia. Ia memperjuangkan penyatuan kaum buruh dan tani dalam federasi bebas yang menolak partai dan hierarki.
The emancipation of the workers must be the work of the workers themselves. (Resolution of the Italian Federation, 1876)
Pandangan ini menjadikannya tokoh kunci dalam pengembangan federalisme anarkis yang berbasis pada organisasi akar rumput.
Warisan Intelektual
Pemikiran Cafiero berpengaruh besar terhadap perkembangan anarkisme komunis abad ke-20, terutama di Spanyol dan Prancis. Ia juga menjadi inspirasi bagi Errico Malatesta, yang kemudian mengembangkan teori anarkisme dalam konteks masyarakat industri.
Warisannya menegaskan bahwa pembebasan manusia tidak bisa dicapai melalui kekuasaan politik, melainkan melalui perubahan sosial yang bersifat moral, sukarela, dan kolektif.
Kesimpulan
Carlo Cafiero merupakan pemikir yang menggabungkan intelektualitas dan militansi, menjadikan hidupnya sebagai perwujudan konkret dari gagasan kebebasan. Melalui Compendio del Capitale dan perjuangannya di lapangan, ia menunjukkan bahwa anarkisme adalah filsafat moral sekaligus strategi sosial, yang bertujuan membangun dunia tanpa eksploitasi dan otoritas.
Pemikirannya tetap relevan hingga kini sebagai kritik terhadap setiap bentuk kekuasaan yang mengatasnamakan keadilan.
FAQ
Apa hubungan Carlo Cafiero dengan Karl Marx?
Cafiero awalnya pengikut Marx, tetapi kemudian menolak gagasan negara proletar dan beralih ke anarkisme, sambil tetap mempertahankan kritik ekonomi Marxian.
Apa isi utama Compendio del Capitale?
Isi utamanya adalah ringkasan sederhana Das Kapital yang menjelaskan eksploitasi kapitalisme dan pentingnya pembebasan ekonomi bagi kaum pekerja.
Mengapa Carlo Cafiero meninggalkan Marxisme?
Karena ia menilai konsep “kediktatoran proletariat” berpotensi menciptakan bentuk penindasan baru dan bertentangan dengan kebebasan sejati manusia.
Referensi
- Cafiero, C. (1879). Compendio del Capitale. Firenze: Tipografia di Romagnoli.
- Bakunin, M. (1875). Lettere a Carlo Cafiero. Geneva: Libreria Internazionale.
- Nettlau, M. (1927). A Short History of Anarchism. London: Freedom Press.
- Marshall, P. (1992). Demanding the Impossible: A History of Anarchism. HarperCollins.
- Woodcock, G. (1962). Anarchism: A History of Libertarian Ideas and Movements. New York: Meridian Books.
- Thomas, P. (1980). Karl Marx and the Anarchists. Routledge.