Raymond Kelvin Nando, Pontianak — Buku Urbanisasi dan Kemiskinan di Negara Dunia Ketiga karya Alan Gilbert merupakan salah satu kajian penting mengenai hubungan erat antara proses urbanisasi yang berlangsung sangat cepat di negara-negara berkembang dengan permasalahan kemiskinan yang melekat di dalamnya. Gilbert menyoroti bagaimana migrasi besar-besaran dari desa ke kota, yang pada awalnya sering dipandang sebagai tanda kemajuan dan modernisasi, justru sering menghasilkan konsekuensi sosial dan ekonomi yang kompleks.
Dalam uraian-uraiannya, Gilbert menunjukkan bahwa kota-kota besar di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin tumbuh dengan kecepatan luar biasa, namun pertumbuhan tersebut tidak selalu diimbangi dengan kapasitas pemerintah dalam menyediakan infrastruktur, layanan dasar, maupun lapangan pekerjaan yang memadai. Akibatnya, muncul berbagai masalah struktural seperti meluasnya pemukiman kumuh, keterbatasan akses terhadap air bersih, sanitasi, pendidikan, dan kesehatan, serta meningkatnya jumlah pengangguran maupun pekerja informal.
Gilbert juga mengkritik pendekatan pembangunan yang dominan pada masanya, terutama teori modernisasi yang berasumsi bahwa urbanisasi akan membawa efek positif secara otomatis bagi perekonomian dan kesejahteraan. Ia menekankan bahwa dalam konteks negara Dunia Ketiga, urbanisasi justru sering memperlihatkan paradoks: di satu sisi, kota menjadi pusat peluang dan pertumbuhan, tetapi di sisi lain juga menjadi ruang reproduksi ketidakadilan dan kemiskinan struktural.
Selain itu, buku ini menyoroti faktor-faktor global yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut. Urbanisasi di negara Dunia Ketiga tidak bisa dipisahkan dari dinamika ekonomi internasional, ketergantungan pada negara maju, serta warisan kolonialisme yang meninggalkan ketimpangan mendalam dalam struktur sosial maupun tata ruang kota. Dengan perspektif kritis, Gilbert mengajak pembaca untuk melihat bahwa kemiskinan perkotaan bukanlah sekadar akibat lemahnya individu atau masyarakat, melainkan hasil dari sistem ekonomi dan politik yang timpang.
Kekuatan utama buku ini terletak pada analisisnya yang komprehensif, memadukan teori pembangunan dengan bukti empiris dari berbagai kawasan dunia. Gilbert menyajikan data, studi kasus, serta refleksi teoretis yang menjadikan buku ini relevan tidak hanya bagi kalangan akademisi, tetapi juga bagi pembuat kebijakan dan praktisi pembangunan. Ia menawarkan pandangan bahwa solusi atas permasalahan urbanisasi dan kemiskinan di negara Dunia Ketiga harus mempertimbangkan aspek struktural, kebijakan publik yang inklusif, serta keterlibatan masyarakat dalam perencanaan kota.
Bagi mahasiswa ilmu sosial, studi pembangunan, maupun perencanaan wilayah dan kota, karya ini menjadi bacaan yang membuka wawasan mengenai kompleksitas urbanisasi di luar kerangka optimisme modernisasi. Sementara itu, bagi pembaca umum yang tertarik pada isu global, buku ini memberikan gambaran jelas mengenai tantangan nyata yang dihadapi kota-kota di Dunia Ketiga.
Secara keseluruhan, Urbanisasi dan Kemiskinan di Negara Dunia Ketiga adalah karya yang relevan hingga kini, karena permasalahan yang dikaji Gilbert masih menjadi realitas di banyak kota di dunia berkembang. Dengan gaya tulisannya yang kritis sekaligus argumentatif, Gilbert berhasil mengajak pembaca untuk merenungkan kembali hubungan antara urbanisasi, pembangunan, dan keadilan sosial.
Urbanisasi dan Kemiskinan di Negara Dunia Ketiga — Download PDF
Download Koleksi Ebooks Lainnya disini