Raymond Kelvin Nando — Persamaan normal bidang rata adalah bentuk persamaan yang menggunakan vektor normal untuk menentukan orientasi suatu bidang di ruang tiga dimensi secara tepat dan efisien dalam kajian geometri analitik maupun kalkulus vektor.
Daftar Isi
Pengertian Persamaan Normal Bidang Rata
Persamaan normal bidang rata adalah bentuk persamaan yang memanfaatkan sebuah vektor normal, yaitu vektor yang tegak lurus terhadap seluruh garis yang terletak pada bidang tersebut. Dengan mengetahui satu titik pada bidang dan sebuah vektor normal, kita dapat menyusun persamaan bidang secara langsung tanpa perlu mengetahui dua vektor arah di dalam bidang.
Konsep ini sangat penting dalam analisis spasial karena vektor normal menentukan orientasi bidang sepenuhnya.
Konsep Dasar Vektor Normal
Misalnya sebuah bidang memiliki vektor normal n = (A, B, C). Karena vektor normal tegak lurus terhadap bidang, orientasi bidang dapat direpresentasikan melalui komponen vektor ini. Setiap titik (x, y, z) pada bidang harus memenuhi hubungan ortogonalitas dengan n.
Jika bidang melalui titik P₀(x₀, y₀, z₀), maka setiap titik Q(x, y, z) pada bidang membentuk vektor P₀Q yang selalu tegak lurus terhadap n.
Kondisi tegak lurus tersebut dituliskan sebagai dot product:
\(\mathbf{n} \cdot \overrightarrow{P_{0}Q} = 0\)Inilah dasar terbentuknya persamaan normal bidang.
Rumus Persamaan Normal Bidang Rata
Jika bidang melalui titik P₀(x₀, y₀, z₀) dan memiliki vektor normal n = (A, B, C), maka persamaan normalnya adalah:
\(A(x – x_{0}) + B(y – y_{0}) + C(z – z_{0}) = 0
\)
Dengan:
- A, B, C → komponen vektor normal
- (x₀, y₀, z₀) → titik acuan pada bidang
- (x, y, z) → titik umum pada bidang
Bentuk ini dapat diperluas menjadi bentuk umum:
\(Ax + By + Cz + D = 0
\)
dengan:
\(D = -(Ax_{0} + By_{0} + Cz_{0})
\)
Penurunan dari Dot Product
Persamaan ini berasal dari hubungan ortogonalitas:
\(\mathbf{n} = (A, B, C)
\) \(
\overrightarrow{P_{0}Q} = (x – x_{0},; y – y_{0},; z – z_{0})
\)
Karena tegak lurus:
\(\mathbf{n} \cdot \overrightarrow{P_{0}Q} = A(x – x_{0}) + B(y – y_{0}) + C(z – z_{0}) = 0
\)
Dengan demikian, bentuk persamaan bidang dapat langsung diturunkan dari konsep vektor.
Contoh Soal dan Penyelesaian
Contoh:
Diketahui titik P(1, −2, 3) dan vektor normal n = (2, −1, 4). Tentukan persamaan bidangnya.
Gunakan rumus:
\(2(x – 1) – 1(y + 2) + 4(z – 3) = 0
\)
Expand:
\(2x – 2 – y – 2 + 4z – 12 = 0
\)
Sederhanakan:
\(2x – y + 4z – 16 = 0
\)
Inilah persamaan normal bidang yang dimaksud.
Interpretasi Geometris
- Komponen A, B, C menentukan kemiringan dan orientasi bidang.
- Jika vektor normal semakin tegak lurus sumbu tertentu, maka bidang semakin sejajar dengan sumbu tersebut.
- Dua bidang sejajar → vektor normalnya searah.
- Dua bidang tegak lurus → vektor normalnya tegak lurus.
Interpretasi ini menjadikan persamaan normal penting untuk analisis hubungan antarbidang.
Aplikasi Persamaan Normal Bidang Rata
- Penghitungan jarak titik ke bidang melalui pemanfaatan vektor normal.
- Penentuan orientasi permukaan dalam 3D modeling.
- Perhitungan gaya, momen, dan torsi dalam mekanika teknik.
- Analisis bidang potong pada struktur bangunan dan bidang geologi.
- Proses ray tracing pada computer graphics.
Konsep ini menggabungkan geometri analitik dengan pemahaman vektor sehingga mudah diterapkan pada berbagai disiplin ilmu modern.
Referensi
- Anton, H., & Rorres, C. (2014). Elementary Linear Algebra. Wiley.
- Lay, D. C., Lay, S. R., & McDonald, J. J. (2016). Linear Algebra and Its Applications. Pearson.
- Stewart, J. (2016). Calculus: Early Transcendentals. Cengage Learning.
- Strang, G. (2016). Introduction to Linear Algebra. Wellesley-Cambridge Press.