Raymond Kelvin Nando — Trotskisme adalah ideologi politik yang dikembangkan oleh Leon Trotsky, seorang revolusioner dan teoretikus Marxis asal Rusia. Ia menentang distorsi terhadap sosialisme yang terjadi di bawah pemerintahan Joseph Stalin di Uni Soviet. Trotskisme menekankan revolusi permanen, internasionalisme proletar, dan demokrasi pekerja sebagai inti perjuangan menuju masyarakat sosialis. Ideologi ini muncul sebagai cabang dari Marxisme-Leninisme, tetapi menolak pendekatan birokratis dan otoritarian yang menjadi ciri Stalinisme.
Daftar Isi
Pengertian Trotskisme
Trotskisme dapat didefinisikan sebagai aliran Marxis yang menekankan perlunya revolusi internasional yang berkelanjutan untuk menggulingkan kapitalisme di seluruh dunia dan mencegah degenerasi birokratis dalam negara sosialis.
“The theory of permanent revolution explains that the socialist revolution begins on the national arena, spreads to the international arena, and is completed on the world arena.”
— Leon Trotsky, The Permanent Revolution (1930), p. 12
Menurut Trotsky, sosialisme tidak dapat bertahan dalam satu negara saja, karena tekanan ekonomi dan politik dari kekuatan kapitalis dunia akan mengancam keberlangsungannya.
Tokoh Trotskisme
- Leon Trotsky — pendiri utama Trotskisme, menulis karya penting seperti The Revolution Betrayed dan The Permanent Revolution.
- Isaac Deutscher — sejarawan yang menulis biografi tiga jilid tentang Trotsky dan memperkenalkan ide Trotskisme kepada generasi baru.
- Tony Cliff — tokoh Trotskisme Inggris yang mengembangkan teori State Capitalism untuk menjelaskan karakter Uni Soviet.
- Ernest Mandel — ekonom Belgia yang menafsirkan ulang Trotskisme dalam konteks ekonomi global dan neokapitalisme.
Prinsip dan Gagasan Utama Trotskisme
Revolusi Permanen
Trotskisme menolak gagasan “sosialisme dalam satu negara” yang diusung Stalin. Trotsky berpendapat bahwa revolusi proletar harus terus berlanjut dan meluas secara internasional agar tidak mengalami degenerasi.
“Without the extension of the revolution to other countries, the victory of socialism cannot be assured even in a single country.”
— Leon Trotsky, The Permanent Revolution (1930), p. 29
Revolusi tidak berhenti pada pengambilalihan kekuasaan, tetapi berlanjut dalam pembangunan masyarakat sosialis global.
Internasionalisme Proletar
Trotskisme menegaskan bahwa kelas pekerja di seluruh dunia memiliki kepentingan bersama melawan kapitalisme global.
“The socialist revolution will not be a single act, but a process in which the struggle of the workers in one country is inseparably bound up with the struggles of the workers of other countries.”
— Leon Trotsky, The Transitional Program (1938), p. 3
Dari prinsip ini lahir organisasi Keempat Internasional (Fourth International) pada tahun 1938, yang bertujuan mengoordinasikan perjuangan buruh secara global.
Kritik terhadap Birokratisasi Uni Soviet
Trotsky menuduh bahwa Uni Soviet di bawah Stalin telah berubah menjadi “negara pekerja yang terdegenerasi”, di mana birokrasi partai menggantikan kekuasaan kelas pekerja.
“The bureaucracy has raised itself above the masses, strangling the soviets and substituting itself for the working class.”
— Leon Trotsky, The Revolution Betrayed (1937), p. 67
Trotskisme menekankan perlunya demokrasi pekerja sejati, dengan partisipasi langsung buruh dalam pengambilan keputusan politik dan ekonomi.
Demokrasi Pekerja dan Anti-Stalinisme
Bagi Trotsky, sosialisme sejati hanya dapat dibangun melalui demokrasi pekerja, bukan melalui diktator birokrasi. Ia menolak kultus individu dan kontrol total negara atas masyarakat.
“Without workers’ democracy, the dictatorship of the proletariat inevitably degenerates into the dictatorship of a bureaucracy.”
— Leon Trotsky, The Revolution Betrayed (1937), p. 72
Trotskisme menjadi simbol perlawanan terhadap penyelewengan sosialisme oleh pemerintahan otoritarian.
Program Transisional
Trotskisme memperkenalkan Program Transisional — seperangkat tuntutan yang menjembatani perjuangan sehari-hari buruh dengan tujuan revolusi sosialis.
“The transitional demands are the bridge between present consciousness and the socialist revolution.”
— Leon Trotsky, The Transitional Program (1938), p. 9
Program ini menekankan pentingnya pendidikan politik dan kesadaran kelas sebagai langkah menuju perubahan sistemik.
FAQ
Apa perbedaan antara Trotskisme dan Stalinisme?
Trotskisme menolak sistem birokratis dan represif Stalinisme, menekankan revolusi internasional dan demokrasi pekerja, sementara Stalinisme menegaskan sosialisme dalam satu negara dengan kekuasaan terpusat.
Mengapa Trotsky diasingkan dari Uni Soviet?
Trotsky diasingkan karena menentang kebijakan Stalin, termasuk industrialisasi paksa dan pembersihan politik. Ia akhirnya dibunuh di Meksiko pada tahun 1940 oleh agen Soviet.
Apakah Trotskisme masih relevan saat ini?
Trotskisme tetap berpengaruh di berbagai gerakan kiri radikal dan serikat pekerja di seluruh dunia, terutama dalam kritik terhadap globalisasi kapitalis dan otoritarianisme negara modern.
Referensi
- Trotsky, L. (1930). The Permanent Revolution. New York: Pathfinder Press.
- Trotsky, L. (1937). The Revolution Betrayed. New York: Doubleday.
- Trotsky, L. (1938). The Transitional Program. New York: Fourth International.
- Deutscher, I. (1954–1963). The Prophet Trilogy. London: Oxford University Press.
- Mandel, E. (1979). Introduction to Marxist Economic Theory. New York: Pathfinder Press.
- Cliff, T. (1955). State Capitalism in Russia. London: Pluto Press.