Raymond Kelvin Nando — Marxisme merupakan ideologi politik, ekonomi, dan sosial yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, yang menekankan perjuangan kelas sebagai pendorong sejarah dan transformasi sosial. Marxisme menyoroti konflik antara kelas pekerja (proletariat) dan kelas penguasa (borjuasi), serta mendorong penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi untuk mencapai masyarakat tanpa kelas. Ideologi ini menjadi dasar teori sosial, ekonomi, dan politik yang menekankan perubahan struktural melalui revolusi atau transformasi sosial.
Daftar Isi
Pengertian Marxisme
Marxisme dapat didefinisikan sebagai teori yang menekankan konflik kelas, kepemilikan kolektif atas alat produksi, dan pembangunan masyarakat tanpa kelas sebagai tujuan akhir sejarah manusia.
“The history of all hitherto existing society is the history of class struggles.”
— Karl Marx & Friedrich Engels, The Communist Manifesto (1848), p. 14
Marxisme memandang sejarah sebagai proses dialektis di mana perubahan sosial dan politik terjadi melalui perjuangan antara kelas yang berlawanan.
Tokoh Marxisme
- Karl Marx — filsuf dan ekonom Jerman; pendiri teori Marxisme, menekankan materialisme historis dan perjuangan kelas.
- Friedrich Engels — kolaborator Marx, menekankan analisis sosial dan ekonomi, serta mendukung gerakan revolusioner.
- Vladimir I. Lenin — mengembangkan Marxisme menjadi Marxisme-Leninisme dengan strategi revolusi di negara agraris dan industrialisasi negara sosialis.
- Rosa Luxemburg — teoretikus Marxis dan aktivis revolusioner yang menekankan demokrasi proletariat dan aksi massa.
Prinsip dan Gagasan Utama Marxisme
Materialisme Historis
Marxisme menekankan bahwa perubahan sosial dan sejarah manusia ditentukan oleh kondisi material dan ekonomi, bukan oleh ide atau moral semata.
“The mode of production of material life conditions the social, political, and intellectual life process in general.”
— Karl Marx, A Contribution to the Critique of Political Economy (1859), p. 21
Ini menekankan bahwa struktur ekonomi mendasari semua institusi sosial dan politik.
Perjuangan Kelas dan Dialektika Sejarah
Marxisme menekankan bahwa sejarah adalah konflik berkelanjutan antara kelas yang berlawanan, yang mendorong transformasi sosial.
“Class struggle necessarily leads to the overthrow of the ruling class.”
— Karl Marx & Friedrich Engels, The Communist Manifesto (1848), p. 35
Proletariat harus menggulingkan borjuasi untuk menghapus eksploitasi dan mencapai masyarakat egaliter.
Kepemilikan Kolektif dan Sosialisme
Marxisme menekankan penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi, digantikan dengan kepemilikan kolektif untuk menghapus eksploitasi dan mencapai keadilan sosial.
“Abolition of private property is the central task of the proletariat in its revolution.”
— Karl Marx, The Communist Manifesto (1848), p. 42
Distribusi kekayaan dan pengelolaan sumber daya harus berdasarkan kebutuhan sosial, bukan keuntungan individu.
Negara Proletariat
Marxisme menekankan negara sebagai alat kelas penguasa, yang harus digantikan oleh negara proletariat dalam fase transisi menuju masyarakat tanpa kelas.
“The state is a committee for managing the common affairs of the bourgeoisie; it must be replaced by the dictatorship of the proletariat.”
— Karl Marx, Critique of the Gotha Program (1875), p. 19
Negara proletariat bersifat sementara dan berfungsi untuk menekan resistensi kelas lama sambil membangun ekonomi sosialis.
Internasionalisme dan Solidaritas Kelas
Marxisme menekankan persatuan kelas pekerja secara internasional, karena kapitalisme adalah sistem global yang menindas pekerja di seluruh dunia.
“Workers of the world unite; you have nothing to lose but your chains.”
— Karl Marx & Friedrich Engels, The Communist Manifesto (1848), p. 66
Solidaritas internasional dianggap penting untuk keberhasilan revolusi dan pembangunan masyarakat tanpa kelas.
FAQ
Apa perbedaan Marxisme dengan Sosialisme biasa?
Marxisme menekankan analisis historis, perjuangan kelas, dan transformasi struktural melalui revolusi, sedangkan sosialisme lebih fokus pada redistribusi ekonomi dan kesejahteraan sosial tanpa selalu menekankan revolusi.
Apakah Marxisme selalu menekankan revolusi kekerasan?
Secara teori, Marxisme menekankan perubahan struktural melalui perjuangan kelas, yang bisa melalui revolusi atau reformasi, tergantung kondisi sosial dan politik.
Bagaimana Marxisme diterapkan di dunia modern?
Marxisme tetap digunakan sebagai alat analisis sosial, politik, dan ekonomi, serta dasar ideologi beberapa partai komunis dan gerakan pekerja di seluruh dunia.
Referensi
- Marx, K., & Engels, F. (1848). The Communist Manifesto. London: Penguin Classics.
- Marx, K. (1859). A Contribution to the Critique of Political Economy. Moscow: Progress Publishers.
- Marx, K. (1875). Critique of the Gotha Program. Berlin: Dietz Verlag.
- Engels, F. (1884). The Origin of the Family, Private Property and the State. New York: International Publishers.
- Luxemburg, R. (1900). Reform or Revolution. London: Routledge.