Raymond Kelvin Nando — Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan panduan komprehensif yang dirancang untuk membantu tenaga kesehatan, ibu, ayah, serta keluarga dalam memantau dan menjaga kesehatan ibu hamil, bayi, dan anak balita. Buku ini disusun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai instrumen penting dalam pelayanan kesehatan dasar, yang tidak hanya berfungsi sebagai catatan medis, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai fondasi masa depan bangsa.
Sejak pertama kali diterbitkan, Buku KIA telah menjadi alat komunikasi utama antara tenaga kesehatan dan keluarga. Di dalamnya, terdapat berbagai panduan praktis yang mencakup masa kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, imunisasi, gizi anak, tumbuh kembang balita, hingga kesehatan reproduksi remaja. Buku ini memberikan informasi yang mudah dipahami mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, cara perawatan bayi baru lahir, serta langkah-langkah pencegahan penyakit menular dan gizi buruk.
Salah satu keunggulan Buku KIA adalah kemampuannya untuk menjadi jembatan antara pelayanan medis dan partisipasi aktif keluarga. Dengan mencatat hasil pemeriksaan secara rutin — seperti berat badan ibu, tekanan darah, status gizi, atau pertumbuhan anak — keluarga dapat lebih sadar dan terlibat dalam menjaga kesehatan mereka. Selain itu, tenaga medis dapat dengan mudah memantau riwayat kesehatan ibu dan anak melalui data yang terintegrasi dalam buku ini.
Buku KIA juga berperan penting dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. Dengan pendekatan preventif dan promotif, buku ini mengajarkan cara mengenali gejala komplikasi sejak dini, mendorong ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, serta memastikan setiap persalinan ditangani oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Panduan yang ada di dalamnya membantu ibu memahami pentingnya asupan gizi yang seimbang, pola hidup sehat, serta kebersihan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.
Selain itu, buku ini juga memuat pesan-pesan penting mengenai pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, serta cara memperkenalkan makanan pendamping ASI yang bergizi dan aman. Dalam konteks tumbuh kembang anak, Buku KIA dilengkapi dengan grafik pertumbuhan (KMS) yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah gizi atau gangguan perkembangan. Dengan demikian, buku ini tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga aplikatif — mendorong keluarga untuk berperan aktif dalam setiap tahap perkembangan anak.
Dalam era digital, Buku KIA kini juga telah diadaptasi dalam bentuk elektronik melalui aplikasi e-KIA, yang memungkinkan pencatatan dan pemantauan kesehatan dilakukan secara digital dan terintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan nasional. Inovasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan berbasis data serta meningkatkan literasi kesehatan masyarakat.
Secara keseluruhan, Buku Kesehatan Ibu dan Anak bukan sekadar catatan medis, melainkan simbol kepedulian terhadap masa depan generasi bangsa. Ia menegaskan bahwa kesehatan ibu dan anak merupakan tanggung jawab bersama — antara negara, tenaga kesehatan, dan keluarga.