Ambedkarisme

Raymond Kelvin Nando — Ambedkarisme merupakan ideologi sosial, politik, dan moral yang berakar pada pemikiran Bhimrao Ramji Ambedkar (1891–1956), seorang tokoh reformis India, perancang utama Konstitusi India, dan pemimpin perjuangan kaum Dalit (kelompok masyarakat tertindas dalam sistem kasta). Ideologi ini menekankan pembebasan sosial dari penindasan struktural, egalitarianisme, dan demokrasi substantif yang menolak diskriminasi berbasis kasta, agama, maupun kelas. Ambedkarisme memadukan kritik sosial yang tajam terhadap Hindu ortodoks dengan cita-cita humanistik dan rasionalisme sosial.

Pengertian Ambedkarisme

Ambedkarisme adalah pandangan dunia yang berpijak pada pemikiran Dr. B. R. Ambedkar, yang memandang bahwa keadilan sosial merupakan inti dari demokrasi sejati. Ideologi ini menentang sistem kasta Hindu (varna dan jati) sebagai bentuk perbudakan sosial yang menghambat kemanusiaan.

Ambedkar menolak gagasan bahwa kebebasan politik dapat bermakna tanpa kebebasan sosial dan ekonomi. Ia berpendapat bahwa demokrasi sejati bukan sekadar prosedur pemilu, tetapi struktur sosial yang menjamin persamaan, kebebasan, dan persaudaraan (Liberty, Equality, Fraternity).

Ambedkarisme juga berupaya menyatukan rasionalitas Barat dengan spiritualitas Timur melalui reinterpretasi ajaran Buddha, sehingga menghasilkan bentuk “Navayana Buddhism” atau Buddhisme Baru — versi sosial dan etis dari ajaran Buddha yang difokuskan pada keadilan dan emansipasi sosial.

Tokoh Ambedkarisme

Tokoh sentralnya adalah Dr. Bhimrao Ramji Ambedkar, yang dikenal sebagai “Bapak Konstitusi India”. Ia berjuang untuk menghapus diskriminasi kasta dan memperjuangkan hak-hak masyarakat Dalit serta perempuan di India modern.

“Saya mengukur kemajuan masyarakat dengan derajat kebebasan yang dinikmati oleh perempuan di dalamnya.”
— B. R. Ambedkar, Annihilation of Caste, hlm. 65

Karya monumentalnya, Annihilation of Caste (1936), menjadi teks dasar bagi Ambedkarisme, menyerukan penghapusan sistem kasta dan pembentukan masyarakat berbasis rasionalitas dan moralitas sosial.

“Agama yang menghina manusia bukanlah agama, melainkan penghinaan terhadap Tuhan itu sendiri.”
— B. R. Ambedkar, Annihilation of Caste, hlm. 89

Selain Ambedkar, sejumlah intelektual dan aktivis India seperti Kanshi Ram, Mayawati, dan Anand Teltumbde meneruskan gagasan Ambedkarisme dalam konteks politik kontemporer, terutama dalam perjuangan Bahujan Samaj Party (BSP).

Orang lain juga membaca :  Feminisme

Prinsip dan Gagasan Utama Ambedkarisme

Penghapusan Sistem Kasta dan Emansipasi Sosial

Ambedkarisme berangkat dari keyakinan bahwa sistem kasta merupakan sumber utama ketidakadilan sosial di India.

“Kasta adalah bentuk terburuk dari perbudakan sosial — ia mematikan pikiran, memecah bangsa, dan meracuni akar demokrasi.”
— B. R. Ambedkar, Castes in India: Their Mechanism, Genesis and Development, hlm. 12

Tujuan utama ideologi ini adalah menciptakan masyarakat tanpa kasta, di mana setiap individu diakui sebagai manusia yang setara tanpa diskriminasi agama, kelahiran, atau pekerjaan.

Demokrasi Sosial dan Keadilan Ekonomi

Ambedkar menolak demokrasi formal yang hanya menjamin hak politik tanpa mengubah struktur sosial. Bagi Ambedkar, demokrasi sejati adalah “a mode of associated living” — kehidupan bersama yang didasarkan pada persamaan dan solidaritas sosial.

“Politik tanpa keadilan sosial hanyalah tirani yang disamarkan.”
— B. R. Ambedkar, States and Minorities, hlm. 23

Dalam bidang ekonomi, Ambedkar menolak kapitalisme eksploitatif dan sosialisme otoriter. Ia mendukung bentuk demokrasi ekonomi, di mana negara memiliki tanggung jawab untuk menjamin distribusi sumber daya yang adil dan menghapus kemiskinan struktural.

Rasionalisme dan Sekularisme

Ambedkarisme bersifat rasionalis dan menolak dogma religius yang menjustifikasi ketidaksetaraan. Ia mendukung sekularisme negara dan pendidikan berbasis ilmu pengetahuan sebagai jalan pembebasan masyarakat tertindas.

“Hidup dengan kebodohan adalah bentuk penindasan yang paling dalam.”
— B. R. Ambedkar, The Buddha and His Dhamma, hlm. 47

Dengan demikian, Ambedkarisme menempatkan akal dan moralitas manusia di atas tradisi, dan menolak segala bentuk otoritas yang tidak berdasarkan nalar.

Buddhisme Sosial (Navayana)

Ambedkarisme berpuncak pada konversinya ke agama Buddha pada tahun 1956, bersama jutaan pengikutnya. Ia menafsirkan Buddhisme sebagai jalan etis dan sosial menuju pembebasan manusia dari penderitaan struktural.

“Saya lahir sebagai Hindu, tetapi saya tidak akan mati sebagai Hindu.”
— B. R. Ambedkar, Speech at Deekshabhoomi, Nagpur, hlm. 3

Navayana Buddhism menolak aspek metafisis dan ritualistik, menggantikannya dengan etika sosial: keadilan, welas asih, dan solidaritas.

Orang lain juga membaca :  Anarko-Feminisme

FAQ

Apakah Ambedkarisme sama dengan Marxisme?

Tidak. Meskipun keduanya menekankan keadilan sosial dan anti-eksploitasi, Ambedkarisme menolak materialisme historis dan perjuangan kelas bersenjata. Ia lebih menekankan transformasi moral dan sosial secara demokratis.

Mengapa Ambedkar beralih ke Buddhisme?

Karena ia menganggap Hindu ortodoks tidak dapat melepaskan diri dari sistem kasta. Buddhisme, bagi Ambedkar, adalah agama rasional dan egaliter yang selaras dengan prinsip kemanusiaan universal.

Apakah Ambedkarisme masih relevan di India modern?

Sangat relevan. Ambedkarisme menjadi dasar bagi gerakan Dalit modern, politik Bahujan, serta inspirasi bagi reformasi sosial yang menuntut kesetaraan gender, hak minoritas, dan keadilan ekonomi di India.

Referensi

  • Ambedkar, B. R. (1936). Annihilation of Caste. Bombay: Mahatma Phule Press.
  • Ambedkar, B. R. (1947). States and Minorities. New Delhi: Government of India Press.
  • Ambedkar, B. R. (1957). The Buddha and His Dhamma. Bombay: Siddharth College Publications.
  • Ambedkar, B. R. (1916). Castes in India: Their Mechanism, Genesis and Development. Columbia University.
  • Teltumbde, A. (2018). Republic of Caste: Thinking Equality in the Time of Neoliberal Hindutva. New Delhi: Navayana.
  • Omvedt, G. (2004). Ambedkar: Towards an Enlightened India. New Delhi: Penguin Books.
  • Jaffrelot, C. (2005). Dr. Ambedkar and Untouchability: Analysing and Fighting Caste. New York: Columbia University Press.

Dukung berbagai Project Raymond Kelvin Nando kedepannya


Citation


Previous Article

Allendisme

Next Article

Austromarxisme