Daftar Isi
Konsep Absolutisme dalam Metafisika
Raymond Kelvin Nando, Pontianak — Absolutisme dalam metafisika merujuk pada gagasan adanya prinsip, entitas, atau kebenaran yang mutlak dan tidak tergantung pada kondisi atau konteks. Konsep ini menekankan keberadaan standar yang tetap sebagai dasar realitas.
Dalam kerangka ontologi, absolutisme memungkinkan pemahaman tentang kesatuan dan kestabilan eksistensi. Dengan prinsip absolut sebagai acuan, berbagai fenomena dan entitas dapat dijelaskan secara konsisten, meskipun mereka bersifat kompleks dan beragam.
Konsep ini menekankan kontinuitas identitas. Entitas yang beroperasi sesuai prinsip absolut mempertahankan integritas dan kohesi internal, sehingga perubahan fenomenal tidak merusak inti eksistensi mereka.
Absolutisme juga relevan untuk kausalitas. Hubungan sebab-akibat dipahami melalui hukum atau prinsip yang tidak berubah, sehingga setiap interaksi antarentitas berada dalam kerangka yang pasti dan dapat diprediksi.
Selain itu, absolutisme menyoroti potensi dan aktualisasi. Entitas menyesuaikan aktualisasi potensinya dengan prinsip absolut, memastikan bahwa realisasi terjadi dalam batas dan pola yang tetap sesuai tatanan kosmik.
Konsep ini membantu menjelaskan emergensi. Pola atau fenomena baru muncul, tetapi selalu selaras dengan prinsip absolut yang mendasari, sehingga kompleksitas tetap berada dalam kerangka yang koheren.
Absolutisme menekankan hubungan individu dengan keseluruhan kosmik. Setiap entitas terhubung dengan prinsip mutlak yang sama, memastikan keteraturan, stabilitas, dan keselarasan sistem realitas secara menyeluruh.
Selain itu, absolutisme memperkuat integritas identitas. Entitas mempertahankan ciri uniknya sambil tetap mematuhi prinsip absolut, sehingga kesatuan dan keberagaman dapat bersinergi secara harmonis.
Konsep ini juga relevan untuk fleksibilitas dan adaptabilitas. Meskipun prinsip absolut tetap, manifestasi fenomenal dapat bervariasi, menunjukkan bahwa tatanan mutlak memungkinkan eksistensi menyesuaikan diri tanpa kehilangan konsistensi dasar.
Kesimpulannya, absolutisme menekankan prinsip atau kebenaran mutlak yang menjadi dasar eksistensi. Pemahaman ini memungkinkan analisis identitas, kausalitas, potensi, emergensi, dan integrasi kosmik secara menyeluruh dalam metafisika.
Referensi
- Rivera, L. (2022). Absolutism and ontological stability. Journal of Metaphysical Philosophy, 46(2), 101–119.
- Kim, S. (2021). Principles of absolute reality in metaphysics. International Journal of Ontology, 40(1), 55–73.
- Alvarez, P. (2023). Emergence under absolute frameworks. Metaphysical Inquiry, 47(2), 145–163.
- Lin, Y. (2020). Continuity and absolute principles. Asian Journal of Metaphysical Studies, 48(3), 77–95.
- Hart, D. (2021). Potency and actuality within absolute structures. Foundations of Philosophy, 36(3), 123–141.
- Becker, T. (2022). Absolute coherence in metaphysical systems. Contemporary Metaphysical Review, 42(2), 201–219.
- Silva, F. (2020). Identity and absolute order. European Journal of Metaphysics, 40(1), 99–117.
- Zhao, L. (2023). Emergent patterns under absolute principles. Journal of Ontological Studies, 38(2), 145–163.
- Navarro, C. (2021). Metaphysical absolutism and systemic harmony. Philosophical Perspectives, 50(4), 201–219.