Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
No Result
View All Result
Home Filsuf

Joseph Butler

Raymond Kelvin Nando by Raymond Kelvin Nando
October 2, 2025
in Filsuf
Reading Time: 13 mins read
0

Raymond Kelvin Nando — Joseph Butler adalah seorang filsuf dan teolog asal Inggris yang dikenal melalui kontribusinya dalam etika moral, filsafat agama, dan pembelaannya terhadap agama Kristen di era Pencerahan. Ia mengembangkan teori tentang hati nurani (conscience) sebagai prinsip moral yang tertinggi dalam diri manusia.

Daftar Isi

  • Biografi Joseph Butler
    • Artikel Terkait
    • John Stuart Mill
    • Joseph de Maistre
    • Justus Lipsius
  • Konsep-Konsep Utama
    • Conscience (Hati Nurani)
    • The Analogy of Religion (Analogi Agama)
    • Self-love and Benevolence (Cinta Diri dan Kebajikan)
  • Dalam Konteks Lain
    • Filsafat Moral
    • Filsafat Agama
  • Kesimpulan
  • Frequently Asked Questions (FAQ)
    • Apa kontribusi utama Joseph Butler dalam etika?
    • Apa tujuan utama karya The Analogy of Religion?
    • Bagaimana pandangan Butler tentang cinta diri?
  • Referensi

Biografi Joseph Butler

Joseph Butler lahir pada 18 Mei 1692 di Wantage, Berkshire, Inggris. Ia berasal dari keluarga Presbiterian, tetapi kemudian beralih ke Gereja Anglikan. Sejak muda, Butler menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang filsafat dan teologi.

Pada awal pendidikannya, ia menulis surat-surat filosofis kepada Samuel Clarke, seorang filsuf teistik ternama. Dialog dengan Clarke memperdalam minat Butler terhadap filsafat agama, terutama mengenai argumen rasional tentang keberadaan Tuhan.

Butler menempuh studi di Oriel College, Oxford, dan setelah itu menjadi imam Anglikan. Karier gerejanya terus menanjak: ia menjadi rektor, kemudian diangkat sebagai Uskup Bristol (1738), dan akhirnya menjabat sebagai Uskup Durham (1750), salah satu posisi gerejawi tertinggi di Inggris.

Selain aktivitas keagamaan, Butler menulis karya-karya yang mendalam tentang etika, teologi alami, dan apologetika Kristen. Karyanya yang paling berpengaruh adalah The Analogy of Religion (1736), di mana ia berusaha menunjukkan keserasian antara agama wahyu dan agama alami.

Artikel Terkait

John Stuart Mill

Joseph de Maistre

Justus Lipsius

Butler wafat pada 16 Juni 1752 di Bath, Inggris, dan dikenang sebagai pemikir yang menghubungkan iman dengan rasio, serta mengembangkan teori moral yang berbasis hati nurani.

Konsep-Konsep Utama

Conscience (Hati Nurani)

Bagi Butler, hati nurani adalah otoritas moral tertinggi dalam diri manusia, yang berfungsi sebagai hakim atas keinginan dan tindakan.

“Conscience does not only offer itself to show us the way we should walk in, but it likewise carries its own authority with it.” — “Hati nurani tidak hanya menawarkan dirinya untuk menunjukkan jalan yang harus kita tempuh, tetapi juga membawa otoritasnya sendiri bersamanya.” (Sermons, 1726, hlm. 52)

Dengan demikian, etika tidak semata didasarkan pada kalkulasi keuntungan atau kebahagiaan, melainkan pada ketaatan terhadap suara batin yang bersifat normatif.

The Analogy of Religion (Analogi Agama)

Dalam karya monumentalnya, Butler berusaha menunjukkan bahwa agama Kristen dapat dipertahankan melalui argumen rasional.

“Probable evidence, in its very nature, affords but an imperfect kind of information; yet it is the very guide of life.” — “Bukti yang bersifat mungkin, pada hakikatnya hanya memberikan informasi yang tidak sempurna; namun itulah penuntun hidup yang sesungguhnya.” (The Analogy of Religion, 1736, hlm. 89)

Menurut Butler, keterbatasan akal manusia tidak meniadakan validitas iman. Justru, sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari kita mengandalkan probabilitas, demikian pula iman menemukan legitimasi melalui analogi pengalaman manusia.

Self-love and Benevolence (Cinta Diri dan Kebajikan)

Butler menolak pandangan yang menganggap cinta diri bertentangan dengan kebajikan. Ia menegaskan bahwa cinta diri yang rasional dapat sejalan dengan kepedulian terhadap orang lain, asalkan diarahkan oleh hati nurani. Dengan ini, ia mengkritik egoisme ekstrem maupun altruism absolut.

Dalam Konteks Lain

Filsafat Moral

Dalam etika, Butler menjadi jembatan antara rasionalisme moral Samuel Clarke dan utilitarianisme awal dari Bentham. Ia menolak reduksi moralitas hanya pada kesenangan atau keuntungan, dan lebih menekankan otoritas hati nurani sebagai prinsip moral objektif.

Filsafat Agama

Butler menempati posisi penting dalam filsafat agama Inggris abad ke-18. Dengan The Analogy of Religion, ia memberikan argumen sistematis yang mempertahankan iman Kristen terhadap skeptisisme deisme dan ateisme. Pandangannya tentang probabilitas sebagai dasar iman memberikan pengaruh pada filsuf kemudian, termasuk William James.

Kesimpulan

Joseph Butler adalah filsuf dan teolog Inggris yang menekankan pentingnya hati nurani sebagai otoritas moral, serta membela agama melalui argumen rasional dalam The Analogy of Religion. Ia memperlihatkan bagaimana etika dan iman dapat bersatu dalam kerangka filosofis yang koheren.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa kontribusi utama Joseph Butler dalam etika?

Ia menekankan hati nurani sebagai prinsip moral tertinggi yang mengarahkan tindakan manusia.

Apa tujuan utama karya The Analogy of Religion?

Untuk menunjukkan bahwa agama Kristen dapat dibela secara rasional dengan analogi dari kehidupan manusia.

Bagaimana pandangan Butler tentang cinta diri?

Ia melihat cinta diri yang rasional dapat sejalan dengan kebajikan, selama diarahkan oleh hati nurani.

Referensi

  • Butler, J. (1726). Fifteen Sermons Preached at the Rolls Chapel. London: James and John Knapton.
  • Butler, J. (1736). The Analogy of Religion, Natural and Revealed, to the Constitution and Course of Nature. London: James and John Knapton.
  • Broad, C. D. (1930). Five Types of Ethical Theory. London: Routledge.
  • Darwall, S. (1995). The British Moralists and the Internal ‘Ought’: 1640–1740. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Stephen, L. (1900). History of English Thought in the Eighteenth Century. London: Smith, Elder, & Co.
  • White, T. J. (2012). Butler’s Ethics and the Philosophy of Religion. Oxford: Oxford University Press.
Tags: Analogi AgamaCinta Diri dan KebajikanConsciencefilsafat agamafilsafat moralfilsuf InggrisHati NuraniJoseph ButlerSelf-love and BenevolenceThe Analogy of Religion
Raymond Kelvin Nando

Raymond Kelvin Nando

Akademisi dari Universitas Tanjungpura (UNTAN) di Kota Pontianak, Indonesia.

  • Tentang Saya
  • Contact
  • Privacy Policy

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved