Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan
No Result
View All Result
Raymond Kelvin Nando
No Result
View All Result
Home Filsuf

John Locke

Raymond Kelvin Nando by Raymond Kelvin Nando
October 1, 2025
in Filsuf
Reading Time: 13 mins read
0

Raymond Kelvin Nando — John Locke adalah seorang filsuf asal Inggris yang dikenal sebagai bapak empirisme modern dan salah satu pemikir utama Pencerahan. Ia juga berperan penting dalam pengembangan teori politik liberal, filsafat pengetahuan, dan gagasan tentang kontrak sosial.

Daftar Isi

  • Biografi John Locke
    • Artikel Terkait
    • John Dewey
    • Johann Gottfried Herder
    • Johann Wolfgang von Goethe
  • Konsep-Konsep Utama
    • Tabula Rasa (Lembaran Kosong)
    • Natural Rights (Hak Alamiah)
    • Social Contract (Kontrak Sosial)
  • Dalam Konteks Lain
    • Filsafat Politik
    • Epistemologi dan Ilmu Pengetahuan
  • Kesimpulan
  • Frequently Asked Questions (FAQ)
    • Apa arti tabula rasa menurut Locke?
    • Apa saja hak alamiah menurut Locke?
    • Mengapa Locke penting dalam teori politik?
  • Referensi

Biografi John Locke

John Locke lahir pada 29 Agustus 1632 di Wrington, Somerset, Inggris. Ia berasal dari keluarga kelas menengah yang dekat dengan kalangan Puritan. Ayahnya adalah seorang pengacara dan perwira yang mendukung Parlemen dalam Perang Saudara Inggris.

Locke menempuh pendidikan di Westminster School, kemudian melanjutkan ke Christ Church, Oxford. Meskipun kurikulum saat itu masih sarat dengan skolastisisme, Locke lebih tertarik pada ilmu alam dan filsafat modern. Ia dipengaruhi oleh pemikiran Francis Bacon, René Descartes, dan karya ilmuwan seperti Robert Boyle.

Pada 1660-an, Locke terlibat dalam lingkaran intelektual eksperimental Royal Society. Ia juga berhubungan erat dengan Anthony Ashley Cooper, Earl of Shaftesbury, seorang tokoh politik yang berpengaruh. Dari hubungan inilah Locke mulai mengembangkan pemikiran politiknya.

Locke menghabiskan sebagian hidupnya di pengasingan di Belanda karena keterlibatan politik. Selama periode ini ia menulis karya-karya besar yang kelak menjadi dasar filsafat modern, seperti An Essay Concerning Human Understanding (1689) dan Two Treatises of Government (1689).

Artikel Terkait

John Dewey

Johann Gottfried Herder

Johann Wolfgang von Goethe

Locke wafat pada 28 Oktober 1704 di Oates, Essex, Inggris. Ia dikenang sebagai filsuf yang menghubungkan empirisme dengan teori politik liberal modern.

Konsep-Konsep Utama

Tabula Rasa (Lembaran Kosong)

Dalam filsafat pengetahuan, Locke menolak gagasan bahwa manusia memiliki ide bawaan (innate ideas). Ia menulis:

“Let us then suppose the mind to be, as we say, white paper, void of all characters, without any ideas.” — “Mari kita anggap pikiran itu, sebagaimana kita katakan, kertas putih, kosong dari semua tanda, tanpa ide apapun.” (An Essay Concerning Human Understanding, 1689, hlm. 104)

Menurut Locke, semua pengetahuan berasal dari pengalaman, baik melalui sensasi maupun refleksi. Pandangan ini menegaskan prinsip empirisme, yang menjadi landasan bagi filsafat modern.

Natural Rights (Hak Alamiah)

Locke menekankan bahwa setiap manusia memiliki hak alamiah yang tidak dapat dicabut, yaitu hak atas hidup, kebebasan, dan kepemilikan.

“Every man has a property in his own person. This nobody has any right to but himself.” — “Setiap orang memiliki kepemilikan atas dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang berhak atasnya selain dirinya sendiri.” (Two Treatises of Government, 1689, hlm. 287)

Gagasan ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan teori politik liberal, serta menjadi dasar bagi dokumen politik penting seperti Declaration of Independence Amerika Serikat.

Social Contract (Kontrak Sosial)

Locke menolak absolutisme monarki dan menekankan bahwa legitimasi pemerintahan berasal dari persetujuan rakyat. Jika pemerintah melanggar hak dasar warganya, maka rakyat memiliki hak untuk menggantinya.

Pandangan ini menegaskan bahwa negara dibangun atas kontrak sosial, di mana tujuan utamanya adalah menjaga hak-hak alamiah.

Dalam Konteks Lain

Filsafat Politik

Pemikiran Locke tentang hak alamiah, kontrak sosial, dan kebebasan individu menjadi dasar liberalisme klasik. Ia menolak kekuasaan absolut dan menekankan pentingnya rule of law, pemisahan kekuasaan, dan toleransi beragama.

Epistemologi dan Ilmu Pengetahuan

Dalam epistemologi, Locke membedakan antara primary qualities (kualitas primer) yang objektif, seperti bentuk dan gerak, dengan secondary qualities (kualitas sekunder) yang subjektif, seperti warna dan rasa. Pandangan ini berpengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Kesimpulan

John Locke adalah filsuf besar Inggris yang menggabungkan empirisme dengan teori politik liberal. Dengan gagasan tabula rasa, hak alamiah, dan kontrak sosial, ia memberikan dasar bagi teori pengetahuan modern serta politik demokratis. Warisannya terus hidup dalam filsafat, hukum, dan demokrasi kontemporer.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa arti tabula rasa menurut Locke?

Bahwa pikiran manusia pada awalnya kosong, dan semua pengetahuan diperoleh melalui pengalaman.

Apa saja hak alamiah menurut Locke?

Hak hidup, kebebasan, dan kepemilikan.

Mengapa Locke penting dalam teori politik?

Karena ia meletakkan dasar bagi liberalisme klasik dan menegaskan pentingnya persetujuan rakyat dalam legitimasi pemerintahan.

Referensi

  • Locke, J. (1689). An Essay Concerning Human Understanding. London: Thomas Basset.
  • Locke, J. (1689). Two Treatises of Government. London: Awnsham Churchill.
  • Ashcraft, R. (1986). Revolutionary Politics and Locke’s Two Treatises of Government. Princeton: Princeton University Press.
  • Dunn, J. (1969). The Political Thought of John Locke: An Historical Account of the Argument of the Two Treatises of Government. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Yolton, J. W. (1993). Locke: An Introduction. Oxford: Blackwell.
  • Tully, J. (1993). An Approach to Political Philosophy: Locke in Contexts. Cambridge: Cambridge University Press.
Tags: Epistemologi dan Ilmu Pengetahuanfilsafat politikfilsuf InggrisHak AlamiahJohn LockeKontrak SosialLembaran KosongNatural RightsSocial ContractTabula Rasa
Raymond Kelvin Nando

Raymond Kelvin Nando

Akademisi dari Universitas Tanjungpura (UNTAN) di Kota Pontianak, Indonesia.

  • Tentang Saya
  • Contact
  • Privacy Policy

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Resources
    • Ebooks
    • Essays
  • Ensiklopedia
    • Ensiklopedia Filsuf
    • Ensiklopedia Ideologi
    • Ensiklopedia Fallacy
    • Ensiklopedia Teologi & Kepercayaan

© 2025 Raymond Kelvin Nando — All Rights Reserved