Raymond Kelvin Nando, Pontianak — Buku Menalar Tuhan karya Franz Magnis-Suseno merupakan salah satu kontribusi penting dalam wacana filsafat agama di Indonesia. Ditulis oleh seorang filsuf dan teolog Katolik terkemuka, karya ini berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang keberadaan Tuhan, makna iman, dan hubungan antara akal budi manusia dengan pengalaman religius. Magnis-Suseno menulis dengan gaya yang reflektif sekaligus sistematis, menjadikan buku ini bukan hanya relevan bagi kalangan akademisi, tetapi juga dapat diakses oleh pembaca umum yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang keyakinan religius.
Dalam Menalar Tuhan, Magnis-Suseno menegaskan bahwa iman dan rasio bukanlah dua hal yang saling bertentangan. Justru, keduanya saling melengkapi. Manusia sebagai makhluk rasional dianugerahi kemampuan untuk berpikir, menganalisis, dan bertanya tentang makna hidup, asal-usul alam semesta, serta tujuan keberadaan. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang kemudian mengantar manusia kepada refleksi tentang Tuhan. Magnis-Suseno menolak pandangan bahwa iman bersifat buta atau sekadar dogma tanpa dasar. Sebaliknya, iman menurutnya adalah jawaban eksistensial yang masuk akal atas pertanyaan terdalam manusia.
Buku ini juga membahas berbagai argumen filosofis klasik tentang keberadaan Tuhan, mulai dari argumen kosmologis, teleologis, hingga moral. Magnis-Suseno tidak sekadar mengulanginya, tetapi mengkritisi dan menyesuaikan argumen-argumen tersebut dengan konteks modern. Ia mengakui bahwa argumen filosofis mungkin tidak dapat membuktikan Tuhan secara mutlak, tetapi dapat menunjukkan bahwa keberadaan Tuhan adalah rasional dan konsisten dengan pengalaman manusia. Dengan pendekatan ini, ia menghadirkan jembatan antara filsafat Barat dengan konteks religiositas masyarakat Indonesia.
Selain soal argumen intelektual, Menalar Tuhan juga menyentuh dimensi eksistensial dan etis dari iman. Magnis-Suseno menekankan bahwa berbicara tentang Tuhan tidak hanya menyangkut soal pengetahuan, melainkan juga menyangkut keterlibatan pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan tidak hanya dipahami sebagai konsep abstrak, melainkan sebagai realitas yang mengubah cara manusia hidup, bertindak, dan mengasihi sesama. Oleh karena itu, menalar Tuhan berarti juga menalar kehidupan, moralitas, dan tanggung jawab manusia di dunia.
Konteks Indonesia memberikan warna khusus bagi buku ini. Magnis-Suseno, yang telah lama berakar di Indonesia, memahami keberagaman agama dan spiritualitas yang hidup dalam masyarakat. Ia mengajak pembaca untuk melihat pencarian Tuhan sebagai sesuatu yang universal, yang melampaui sekat-sekat dogmatis. Dengan demikian, buku ini juga berperan sebagai jembatan dialog antaragama, membuka ruang bagi refleksi bersama tentang makna transendensi dalam kehidupan pluralistik.
Secara keseluruhan, Menalar Tuhan adalah karya yang mendalam sekaligus mencerahkan. Ia menggabungkan ketajaman filsafat dengan kedalaman spiritualitas, menyodorkan argumen-argumen yang rasional tanpa kehilangan nuansa eksistensial. Bagi siapa saja yang ingin memahami relasi antara akal dan iman, buku ini merupakan bacaan wajib. Dengan gaya bahasa yang jernih dan terstruktur, Magnis-Suseno mengajak pembaca untuk tidak hanya percaya, tetapi juga mengerti mengapa mereka percaya.
Download Koleksi Ebooks Lainnya disini