Ibn Rusyd – Tahafut At Tahafut [Download PDF]
Raymond Kelvin Nando, Pontianak — Buku Tahafut at-Tahafut karya Ibn Rusyd (Averroes) adalah salah satu karya filsafat paling penting dalam tradisi intelektual Islam abad pertengahan. Karya ini ditulis sebagai jawaban langsung terhadap kritik Al-Ghazali dalam bukunya Tahafut al-Falasifah (Kerancuan Para Filosof), di mana Al-Ghazali menganggap filsafat bertentangan dengan ajaran agama dan menyebut para filsuf telah jatuh dalam kekeliruan yang membahayakan iman. Ibn Rusyd, seorang filsuf, hakim, dan teolog besar dari Andalusia, menulis Tahafut at-Tahafut untuk membela filsafat serta menunjukkan bahwa akal dan wahyu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
Dalam buku ini, Ibn Rusyd menyajikan argumen-argumen kritis yang sistematis terhadap pandangan Al-Ghazali. Ia tidak hanya menjawab satu per satu kritik yang dilontarkan, tetapi juga mengajukan pembelaan bahwa filsafat adalah jalan yang sah untuk memahami kebenaran. Menurutnya, Allah memberikan akal kepada manusia bukan tanpa tujuan, melainkan sebagai sarana untuk menafsirkan wahyu dan memahami ciptaan-Nya. Dengan demikian, mempelajari filsafat bukanlah penyimpangan dari agama, melainkan bagian dari ibadah intelektual yang justru memperkuat keyakinan.
Salah satu poin penting dalam Tahafut at-Tahafut adalah perdebatan tentang keabadian alam semesta. Al-Ghazali menuduh para filsuf seperti Ibn Sina dan Al-Farabi sesat karena mengajarkan bahwa alam semesta bersifat kekal, sementara Islam menegaskan penciptaan alam dari ketiadaan. Ibn Rusyd menanggapi tuduhan ini dengan menunjukkan bahwa masalah tersebut adalah persoalan interpretasi filosofis, bukan persoalan iman. Ia menekankan pentingnya membedakan antara teks wahyu yang bersifat metaforis dan pemahaman rasional yang berusaha menjelaskan fenomena.
Lebih jauh lagi, Ibn Rusyd mengkritik metode Al-Ghazali yang dianggap terlalu cepat menuduh para filsuf sebagai kafir. Baginya, kebenaran bersifat berlapis: ada kebenaran yang dapat dipahami oleh masyarakat umum melalui teks agama secara literal, ada pula kebenaran yang lebih dalam yang hanya dapat diakses melalui penalaran filosofis. Dengan pemikiran ini, Ibn Rusyd memperlihatkan pandangan inklusif yang membuka ruang dialog antara agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan.
Karya Tahafut at-Tahafut kemudian menjadi tonggak penting dalam sejarah filsafat Islam maupun filsafat Barat. Melalui terjemahan ke dalam bahasa Latin dengan judul Destructio Destructionis, karya ini memengaruhi pemikiran skolastik Eropa, terutama tokoh-tokoh seperti Thomas Aquinas. Averroisme Latin yang berkembang di universitas-universitas Eropa banyak mengambil inspirasi dari pembelaan Ibn Rusyd terhadap rasionalitas.
Bagi pembaca masa kini, Tahafut at-Tahafut tetap relevan sebagai teks klasik yang menegaskan bahwa iman dan akal bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan. Buku ini mengajarkan pentingnya sikap kritis, keterbukaan intelektual, serta penghargaan terhadap kompleksitas kebenaran. Ia juga menjadi simbol bahwa tradisi Islam pernah melahirkan dialog intelektual yang kaya, mendalam, dan berpengaruh global.
Secara keseluruhan, Tahafut at-Tahafut adalah karya monumental yang tidak hanya membela filsafat dari tuduhan sesat, tetapi juga membuka jalan bagi integrasi antara iman dan akal. Membaca buku ini berarti menyelami salah satu perdebatan filosofis terbesar dalam sejarah Islam, sekaligus menyadari warisan intelektual yang tetap memberi inspirasi hingga hari ini.
Tahafut at-Tahafut — Download PDF
Download Koleksi Ebooks Lainnya disini